Tugas Biografi 

DR.Ir.H.Andi Amran Sulaiman MP



Bio Data

Nama: DR.IR. H. Andi Amran Sulaiman, MP
Tempat/TGL Lahir : Bone, 27 April 1968
Jenis Kelamin: Pria
Tinggi/Berat Badan : 170 cm/80 kg
Hobby : Membaca
Nama Orang Tua :
-Ayah : A. B. Sulaiman Dahlan Petta Linta 
-Ibu : Hj. Andi Nurhadi Petta Bau 

Istri : IR. Hj. Martati
Anak : - Andi Amar Ma’ruf, Andi Athira, Andi Muh.Anugrah, Andi Humairah
Jumlah Bersaudara : 12 Orang


Pendidikan:
SD Impres 10 Mappesangka, Bone
SMP Negeri Ponre, Bone
SMA Negeri Lappariaja, Bone
Fakultas Pertanian Unhas 1988-1993 (Penerima Hak Paten/Penemu)
Pasca Sarjana Pertanian Unhas 2002-2003 (Cum laude)
Program Doktor Ilmu Pertanian Unhas 2008-2012 (Cumlaude)

Kursus dan Seminar :
-Presentase Pengendalian Hama Tikus di Istana Presiden, Jakarta 1996
-SUSKALAK-PIM di Pakkatto, Gowa, Sulsel, 1997
-Presentase Pengendalian Hama Tikus untuk Kalteng di Istana presiden, Jakarta, 1999
-Studi Banding di Singapura, 2002
-Seminar Internasional Palm Oil Belt di Malaysia 2002
-Studi Banding di Bangkok, Thailand, 2009
-Kunjungan ke Sutech Engineering Co. Ltd (Perusahaan perakitan mesin pabrik gula) untuk transaksi pembelian Pabrik Gula dan Erawan Power (Pabrik Gula Terbesar di Thailand), 2014

Kiprah hidup seseorang memang senantiasa menyiratkan segudang nilai-nilai hidup yang diperolehnya sejak masa kanak-kanak dan kemudian menjadi anutan hidup ketika orang tersebut melangkah dalam kedewasaan. Inilah yang ditunjukkan oleh DR.IR. H. Andi Amran Sulaiman, MP. atau akrab disapa Amran.

Kerja keras, tahan banting dan tidak mengenal kata menyerah memang menjadi bagian dari kepribadian yang ditanamkan orang tuanya sejak kecil. Berasal dari keluarga yang terbilang pas-pasan, Amran melakoni hidupnya dengan cara yang demikian sederhana. Sejarah hidup sosok yang sangat 'low profile' ini demikian berliku dan banyak dipenuhi cerita-cerita yang memiriskan hati.

Pernah suatu ketika, saat dia ke Jakarta untuk mengurus hak paten penemuannya, karena kondisi keuangannya sangat terbatas, Amran berangkat ke Jakarta hanya dengan menumpangi kapal laut. Di ibu kota, sambil mengurus hak patennya, karena tak memiliki uang, dia harus pulang sebelum pengurusan itu selesai. Saat itu, ia benar-benar telah kehabisan ongkos hidup di Jakarta.

Sewaktu mahasiswa, sebagai mahasiswa yang berasal dari kabupaten, Amran harus tinggal di pondokan mahasiswa. Ada banyak cerita yang menjadi kenangan di sana tentang bagaimana kehidupannya yang demikian pas-pasan itu mampu menjadi membangun mentalitas karakternya. Pernah suatu ketika, karena tak memiliki uang, bersama seorang sahabatnya saat Kuliah Kerja Nyata (KKN), Amran hanya makan seporsi mie instan yang dibaginya berdua. Pernah pula untuk mengisi keroncongan perutnya, Amran hanya mengkonsumsi sebutir telur, itu pun di bagi bersama 5 orang kawannya.Semua kejadian ini menjadikan sosok Amran mampu demikian empati terhadap dunia sekitarnya. Sejarah hidup seperti ini pula yang semakin membangkitkan tekadnya untuk mampu berbuat bagi orang banyak serta mengantarkannya menjadi seorang yang berkarakter kuat dan pekerja keras yang luar biasa.

Sebagai seorang yang profesional yang kiprah pengabdiannya sangat beragam dan luas ini, Amran memang sangat menghayati nilai-nilai kejujuran dan kerja keras, Amran memang menjadi sosok yang dikenal mampu menjadi “suluh” bagi sekelilingnya. Terlepas dari apa pun, Amran merupakan sosok yang di setiap jejak langkahnya senantiasa meninggalkan “benih-benih”kemaslahatan bagi lingkungan sekitarnya. Sang penerobos yang tak takut akan tanggung jawab dan resiko yang diemban dan diamanahkan padanya. Sosok muda yang dalam dirinya mampu menyintesakan berbagai hal antara dunia akademik penelitian, dunia usaha serta idealisme politik untuk kemaslahatan orang banyak.

Beragam medan pengabdian pernah digelutinya, mulai dari akademisi (dosen), birokrat dan entrepreneur menjadikan sosok Amran memiliki multi talenta berada dalam sosok karakter yang menonjol dari segi apa pun.Kedekatannya pada berbagai ragam profesi dan kemampuan komunikasinya yang demikian tinggi, menjadikan Amran dengan cepat mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kemudian bergerak ikut mewarnai lingkungan tersebut.

Semua itu terlihat dalam setiap dimensi kiprah pengabdiannya serta membawanya jauh ke dalam pergaulan tingkat nasional dan bahkan internasional.Salah satu yang menonjol dari semua itu adalah ketika dalam kiprah kemasyarakatannya, sebanyak 12 Provinsi di Kawasan Timur Indonesia kemudian mengusulkannya untuk menjadi menteri pada kabinet pemerintahan Jokowi-JK, namun dengan halus Amran menolaknya.Dia menganggap bahwa menduduki jabatan menteri hanya karena persoalan keuangan, hal itu dianggapnya sangat bertentangan dengan nilai-nilai hidup yang dia anut. Dari sisi keuangan, Amran telah berada dalam “zona nyaman”. Dengan perusahaan yang dimilikinya, yang memiliki omzet 500 Milyar Rupiah pertahun serta asset perusahaan yang bernilai 1 Triliun Rupiah, dia bisa dikatakan telah mapan dalam hidup. Namun ketika Joko Widodo memintanya untuk ikut mengabdi demi kemaslahatan rakyat, Amran tak bisa mengelak lagi.Panggilan pengabdian inilah yang menjadi medan pergelutannya selama ini. Apalagi ketika Joko Widodo memintanya dengan kata: “Jangan tinggalkan saya”, sosok yang rendah hati ini tak mampu memiliki alasan lagi untuk menolak amanah tersebut.

Sumber:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SDLC BESERTA CONTOH UNTUK MASING-MASING TAHAPAN

Pengertian dan Manfaat Perlindungan Terhadap Aspek-Aspek (Confidentiality, Integrity, Availability) Pada Information Security Management System

Pengertian, Kekurangan, dan Kelebihan SIX SIGMA dan TOTAL QUALITY MANAGEMENT